Palupi serius ingin menjadi penulis. Namun bagi bapaknya, itu omong kosong. Menurut beliau, bekerja berarti pergi pagi pulang sore, menjadi karyawan swasta atau abdi negara seperti dirinya. Hingga suatu hari, bapaknya memberi pilihan sulit, Palupi menyudahi omong kosongnya dengan mencari sendiri kehidupannya di luar rumah itu. Palupi hijrah ke Jakarta, kereta membawanya pergi meninggalkan Yogy…