Text
Helen dan Sukanta
Di restoran Indonesia Lachende Javanaan, Harlem, Belanda, tahun 2000, Nyonya Helen bercerita kepada saya tentang masa lalunya selama dia tinggal di Hindia Belanda, yang kini bernama Indonesia.
“Saya lahir dan tumbuh di Ciwidey. Masa remaja saya, saya habiskan di Bandung, sampai kemudian Jepang datang pada tahun 1942 dan mengubah semuanya.
Nyonya Helen kemudian menceritakan juga kisah asmara yang dia jalin bersama
Sukanta, seorang pribumi. Firasat saya benar, saya menyukai Sukanta. Itulah yang saya rasakan.”
Harus ada yang mengerti bagaimana Nyonya Helen merasakan semua kenangannya. Tidak ada yang tahu sudah berapa banyak rasa rindu menguasai dirinya sejak dia mengucapkan selamat tinggal kepada Indonesia.
"Nah, sekarang, diamlah. Ini cerita saya, dan semuanya benar-benar terjadi.”
Kalau dilihat dari judulnya, kita sudah bisa menebak bahwa ini tentang romance Kisah tentang Helen dan Sukanta. Walaupun latar ceritanya di masa Indonesia sebelum merdeka. Tenang saja, ini bukan kisah klasik kasih tak sampai, seperti umumnya roman angkatan 1920, 1930 dll. Hanya saja ceritanya berbeda.
Judul Seri | - |
---|---|
No. Panggil | 808.83 PID h |
Penerbit | Bandung : The panas dalam publishing., 2019 |
Deskripsi Fisik | 364, Hlm. : Ilus, ; 20 Cm |
Bahasa |
Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-623-92083-0-1 |
Klasifikasi | 808.83 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cet.1 |
Subjek | |
Info Detail Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Pidi Baiq |
Tidak tersedia versi lain