Text
Tenun Samarinda : Potensi wisata dan pelestarian budaya
Kain tenun sebagai kain budaya menjadi sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Beragam jenis kain tenun telah dikembangkan dan menjadi ciri budaya lokal dibeberapa wilayah di Indonesia. Misalnya tenun Sumba yang dikembangkan di daerah Nusa Tenggara, tenun ikat Kalimantan, tenun ikat Jawa atau tenun polos Jawa yang sering disebut kain lurik, tenun Sumatera dan seterusnya. Tenun, apapun jenisnya, memiliki daya tarik yang kuat. Selain kualitas serat kainnya lebih unggul dari kain buatan pabrik, tenun memiliki nilai sosial dan budaya yang tinggi karena tenun biasanya dikerjakan secara bersama-sama dengan kreasi motif yang mencerminkan budaya yang dikembangkan masyarakat setempat. Secara ekonomi pun selembar kain tenun memiliki nilai jual yang menguntungkan untuk menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan. Kain tradisional tenun Samarinda, atau yang dikenal dengan Sarung Samarinda, termasuk salah satu tenun yang menjadi ciri khas daerah dan warisan budaya yang masih dipelihara hingga saat ini. Sarung Samarinda mempunyai keterikatan erat dengan sejarah cikal bakal berdirinya Kota Samarinda sehingga terdapat muatan lokal yang sangat kental pada produk tersebut. Selain itu, tenun ini juga mempunyai potensi ekonomi tinggi yang dapat dikembangkan dan diproyeksikan akan menjadi pendukung lokomotif pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Samarinda. Pada tahun 2012 Pemerintah Kota Samarinda telah mencanangkan Kampung Tenun Samarinda yang berlokasi di Samarinda Seberang sebagai daerah tujuan wisata nasional. Konsep daerah tujuan wisata budaya tidak hanya fokus kepada para pengrajin tenun semata sebagai pelaku usaha utama, tetapi juga melibatkan pelaku usaha sektor-sektor pendukung lainnya seperti sektor perdagangan, transportasi, penginapan, kuliner, dan lainnya yang mayoritas merupakan pelaku UMKM. Menyadari penting dan strategisnya peran UMKM untuk pengembangan Kampung Tenun menjadi suatu daerah tujuan wisata, berbagai program peningkatan kapasitas dan kemandirian UMKM khususnya pengrajin tenun di Kampung Tenun terus dilakukan oleh pemerintah dan pihak terkait, termasuk Bank Indonesia. Namun demikian, upaya pemberdayaan ini masih memiliki kendala terkait kualitas sumber daya manusia, akses pasar, manajemen usaha dan pembiayaan. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka menyediakan rujukan bagi stakeholders untuk pengembangan Kampung Tenun sebagai daerah tujuan wisata, maka menjadi kebutuhan untuk penyediaan informasi mengenai Kampung Tenun secara komprehensif meliputi potensi, tantangan serta rekomendasi dalam bentuk kajian atau penelitian. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang bersedia membantu dan bekerja sama serta memberikan informasi dan masukan selama pelaksanaan kajian. Besar harapan kami, bahwa buku ini dapat melengkapi informasi dan menjadi rujukan untuk mewujudkan Kampung Tenun sebagai daerah tujuan wisata di Samarinda.
Judul Seri | - |
---|---|
No. Panggil | KALTIM 677.5983831 BAN |
Penerbit | Samarinda : Bank Indonesia-Kaltim., 2014 |
Deskripsi Fisik | x, 126 hlm. : ilus. ; 23 cm |
Bahasa |
Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-602-70511-0-2 |
Klasifikasi | 677.5983831 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | - |
Subjek | |
Info Detail Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Bank Indonesia |
Tidak tersedia versi lain