Demam berdarah dengue dan lingkungan
Kematian akibat penyakit demam dengue (DD) masih terjadi di Indonesia, salah satunya karena diabaikannya tanda bahaya atau “warning signs” demam ini, baik oleh penderita ataupun petugas medis. DBD penyebarannya paling cepat dan berpotensi epidemi di seluruh dunia, bahkan dilaporkan mengalami peningkatan kasus hingga 30 kali lipat dari kondisi 50 tahun yang lalu. Di seluruh dunia, 2 juta kasus demam berdarah dilaporkan terjadi setiap tahunnya di 100 negara, terutama di Benua Asia, DBD termasuk penyakit tropis yang diabaikan (neglected tropical diseases) di seluruh penjuru dunia. Di Indonesia nyamuk aedes ini telah menyebabkan demam berdarah sekaligus penyakit chikungunya. Kebanyakan diperoleh dari impor kerajinan bambu atau ban bekas dari negara berkembang. Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang spesifik untuk mengatasi penyakit ini tapi deteksi dini dan akses terhadap layanan kesehatan yang memadai dapat menurunkan tingkat kematian hingga di bawah 1 persen. Buku Demam Berdarah Dengue dan Lingkungan berupaya memberikan sumbangan informasi ilmiah tentang masalah kejadian sebab dan akibat demam berdarah yang selalu berjangkit dan memberikan solusi bagi mahasiswa guna mempelajari penyakit tropis yang disebabkan oleh vektor nyamuk. Penerbitan buku ini bukan hanya dimanfaatkan oleh dokter, mahasiswa kedokteran, kesehatan maupun masyarakat yang ingin memahami kejadian DBD, selain itu tenaga profesi yang mendalami dan terkait dengan bidang kesehatan lingkungan maupun kesehatan masyarakat serta masyarakat yang mengambil manfaat informasi yang ada dalam buku ini.
Judul Seri | - |
---|---|
No. Panggil | 616.91852 SUK d |
Penerbit | Yogyakarta : Deepublish publisher., 2022 |
Deskripsi Fisik | xvi, 113 hlm. : ilus. ; 23 cm |
Bahasa |
Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-623-02-4539-8 |
Klasifikasi | 616.91852 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cet. 1 |
Subjek | |
Info Detail Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Sukmal Fahri |
Tidak tersedia versi lain