Text
Maulana Jalaluddin Rumi : Suluk harapan
Mati Karena Penantian Sampaikan pada ia yang sedang menunggu, janganlah kau menunggu apa pun di jalan ini. Demi Allah, tak ada kematian yang lebih buruk dibanding mati karena penantian. Sebenarnya yang kita tunggu di dunia adalah teisahnya ruh dari raga. Tak ada yang lebih nikmat dari menunggu kematian. Setiap manusia memang sulit meninggalkan dunia ini dengan segala kemewahannya. Namun demikian, bagi seseorang yang sudah mabuk ilahi, akan lebih menderita jika ia terlalu lama menunggu datangnya kematian. Jarak adalah sebuah perkara tersendiri bagi para pencinta. Akan tetapi, jarak adalah perkara yang patut dimunculkan ketika cinta itu harus disemayamkan dalam rindu. Kerinduan itulah yang akan memunculkan harapan untuk berjumpa. Seorang yang terluka akan senantiasa berharap untuk kesembuhannya. Jika rindu itu melukai, maka si perindu itu akan menempuh suluk harapan untuk berjumpa dengan yang dirinduinya dan dicintainya. Perjumpaan adalah penawar rindu. Akan tetapi, jarak adalah wasilah untuk berharap, maka para pencinta tak akan pernah takut untuk dilukai oleh rindu.
Judul Seri | - |
---|---|
No. Panggil | 297.4 MAU |
Penerbit | Yogyakarta : Forum.., 2024 |
Deskripsi Fisik | viii, 144 hlm. : ilus. ; 20 cm |
Bahasa |
Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-602-0753-48-5 |
Klasifikasi | 297.4 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cet. 2024 |
Subjek | |
Info Detail Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Imam Nawawi |
Tidak tersedia versi lain