Text
Samudra jiwa
Cinta segitiga itu memang hal yang lumrah, biasa, dan bisa terjadi di mana pun serta dapat menimpa siapa pun. Namun, berbeda dengan apa yang dialami Prio, Dewi, dan Sukma, karena mereka semua bungkam. Mungkin karena mereka sama-sama tidak mau merusak persahabatan dan kebersamaan yang telah mereka bina bertahun-tahun, atau karena masing-masing merasa ewuh pakewuh satu sama lain.
Di komunitas tertentu atau sebut saja di kalangan masyarakat tertentu, menahan diri, menjaga perasaan orang lain, memelihara sopan santun, dianggap lebih penting daripada berbohong. Terbukti hanya untuk menjaga agar terkesan ada sopan santun, orang yang diajak makan memilih berbohong dengan menjawab: “Terima kasih saya masih kenyang.” Padahal sebenarnya ia sedang lapar. Jadi berbohong dianggap tidak apa-apa demi menjaga perasaan orang lain, demi menahan diri. Lalu, bagaimana Prio, Dewi, dan Sukma bertahan di dalam cinta segitiga, di tengah kebungkaman mereka?
Judul Seri | - |
---|---|
No. Panggil | 813.58 TAR s |
Penerbit | Sleman : Deepublish., 2022 |
Deskripsi Fisik | x, 160 hlm : 20 cm |
Bahasa |
Ind. |
ISBN/ISSN | 978-623-02-5642-4 |
Klasifikasi | 813.58 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cet.1 |
Subjek | |
Info Detail Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Taraharo Ream |
Tidak tersedia versi lain