Text
People power Filipina dan Reformasi Indonesia
Bila antara Anyer dan Jakarta menyimpan sejuta cerita, antara People Power Filipina 1986 dan Reformasi Indonesia 1998 tersimpan sejuta kisah membara. Di sini Herry-Priyono tampil menjadi pemandu yang secara menyenangkan mengantar kita melihat detail masalah yang perlu diperhatikan.
perjalanan hidupnya telah mengantar dia untuk menyaksikan dari dekat denyut revolusi di Manila itu. Dia pun menulis refleksi tentangnya saat studi bidang Ekonomi-Politik dan Sosiologi di Manila.
Dan, dia juga menyaksikan dan melibati jalannya Reformasi 1998 di Tanah Air.
Sungguh, dia seolah hadir melakukan studi perbandingan dua negara yang menghadapi perubahan besar dengan berbagai aspek di dalamnya. Hal itu terjadi begitu saja karena saat artikel-artikel itu ditulis tentu saja tak ada sebuah grand design membuat buku seperti tersaji sekarang.
Dari situ, kita melihat ada titik-titik persamaan masalah yang dihadapi dua negeri serumpun ini, mulai dari supremasi sipil atas militer, masalah kemiskinan di perkotaan, korupsi-kolusi-nepotisme, pengangguran, utang luar negeri, salah urus negara oleh pemerintahan otoriter, otonomi daerah, perbedaaan kepentingan dalam gerakan massa dengan spontanitas dan segala maksud elemen-elemen yang berbeda di dalamnya, land reform, oligarki kekuasaan yang berusaha kembali. Tentu dengan ciri khas kerumitan masing-masing yang disuguhkan secara elok sebagai hasil ketajaman pisau analisisnya.
Judul Seri | - |
---|---|
No. Panggil | 361.24 HER p |
Penerbit | Jakarta : komas media Nusantara., 2022 |
Deskripsi Fisik | xxiv, 272 Hlm. : Ilus. ; 23 Cm |
Bahasa |
Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-623-346-400-0 |
Klasifikasi | 361.24 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cet.1 |
Subjek | |
Info Detail Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Herry Priyono, B |
Tidak tersedia versi lain