Text
Skrining dan manajemen hipoglikemia neonatus
Hipoglikemia neonatus adalah penyebab cedera otak yang dapat dicegah. Hal ini umum terjadi, mempengaruhi 5-15% dari semua bayi (Hay et al., 2009) dan kira-kira setengah dari bayi yang berisiko dan dikaitkan dengan serangkaian gejala sisa yang. Namun sayangnya, frekuensi dan durasi skrining yang optimal, serta ambang batas pengobatan yang akan mencegah cedera otak, masih belum pasti. Pengertian kadar gula darah yang menunjukkan neonatus mengalami hipoglikemia ini masih menjadi perdebatan, bahkan banyak hasil penelitian yang mempublikasikan hal berbeda, termasuk dalam tatakelolanya. Saat ini ada diskusi yang sedang berlangsung antara AAP (American Academy of Pediatrics) dan PES (Pediatric Endocrine Society) mengenai pengelolaan hipoglikemia, termasuk nilai glukosa darah yang harus segera diperhatikan, terutama setelah usia 48 jam setelah kelahirannya. Meskipun strategi fokus pada tatakelola hipoglikemi neonatus adalah target konsentrasi glukosa, namun tujuan akhir dari manajemen penanganan ini adalah untuk mengurangi risiko cedera otak dan defisit perkembangan saraf jangka panjang yang mungkin berkorelasi dengan hipoglikemia. Lalu bagaimana tatakelola hipoglikema neonatus dilakukan? Apakah risiko cedera otak dan gangguan perkembangan saraf dapat dicegah? Kemudian apakah komplikasi yang akan dialaminya jika, tidak mendapatkan tatakelola yang adekuat? Buku tak seberapa, yang merupakan hasil studi pustaka ini mencoba membantu menjawab berbagai persoalan tersebut.
Judul Seri | - |
---|---|
No. Panggil | 616.4660832 ARI s |
Penerbit | Indramayu : Adab., 2022 |
Deskripsi Fisik | x, 126 hlm. : ilus. ; 23 cm |
Bahasa |
Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-623-497-173-6 |
Klasifikasi | 616.4660832 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cet 1 |
Subjek | |
Info Detail Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Arie Rohman Mansur |
Tidak tersedia versi lain