Bak labirin di tengah belantara budaya, dalam karya, cipta, dan karsa nenek moyang nusantara terkandung kode-kode yang telah lama dirahasiakan oleh sang waktu. Buku ini berusaha membaca, meneliti hingga memecahkan kode-kode tersebut dan menangkatnaya ke permukaan. Kita diajak untuk turut menjelajah kesejahteraan evolusioner umat manusia dari generasi ke generasi. Pembedahan kehidupan seni buda…
Ada kesulitan khas dalam memahami siapa itu intelektual. Kesulitannya disebabkan karena ada berbagai peran berbeda yang dijalankan seorang intelektual, berbagai kepentingan yang menarik minatnya dan berbagai hubungan yang mengundang keterlibatannya. Kita, misalnya, dapat menyederhanakan peranannya dengan membandingkan intelektual dengan ilmuwan. Seorang ilmuwan, atau seorang scholar, mencari pe…
Pada tahun 1945, BM Diah menjabat sebagai redaktur pelaksana dan wakil pemimpin redaksi surat kabar Asia Raya, serta sekaligus melibatkan dirinya dalam kegiatan politik sebagai pemimpin gerakan pemuda yang dikenal dengan nama Angkatan Baru ’45, sebagaimana buku yang sedang berada di tangan para pembaca sekarang ini. Ia juga aktif sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) di masa …
Buku ini mengangkat tema lokal yang lengkap dan beragam, mulai dari sejarah lokal di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Tidak hanya membahas tentang peristiwa, seperti geger pecinan, palagan Trenggalek, tapi juga tentang sosok seperti Amangkurat I, tentang kebudayaan seperti Tari Lulo dan berhuma, membahas tempat-tempat lokal seperti petilasan Gunung Pasar, Gua Selarong, dan tema…
Selepas menjabat Letnan Gubernur di Jawa (1811-1816) dan menulis buku ensiklopedis The History of Java (1817), Sir Thomas Stamford Raffles menjabat sebagai Letnan Gubernur Bengkulu di Sumatra (1818-1824), letnan gubernur pos dagang Britania kecil di Bengkulu. Sir Thomas (gelar itu diberikan kepadanya sebagai hiburan atas kecaman para Direktur Perusahaan India Timur, East India Company) bukanlah…
Kesaksian Widjanarko tersebut tidak benar.... tanggal 29 September 1965 tidak ada pertemuan antara Bung Karno, Omar Dani, dan Suparjo. Jadi keterangan kesaksian Widjanarko palsu dan bohong. -Kolonel (Purn) CPM Maulwi Saelan Tanpa bukti yang meyakinkan, klaim Dake bahwa Sukarno-lah yang memerintahkan G30S sama absurdnya seperti klaim dari Fic. Dan, kedua klaim ini sama sekali tidak patut dian…